Minggu, 20 Agustus 2017

KI HAJAR DEWANTARA, BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL

Halo semua, Ini merupakan kali pertama saya menulis blog. Tulisan ini bertujuan untuk menyelesaikan penugasan MPA FT UNJ 2017.
Siapa yang tak kenal Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada 2 Mei 1889 di kota Yogyakarta. Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga Bangsawan, ia merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, yang merupakan cucu dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan.
Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tetapi tidak sampai tamat karena sakit.
Organisasi pertama yang beliau ikuti adalah Budi Utomo. Di Budi Utomo ia berperan sebagai propaganda dalam menyadarkan masyarakat pribumi tentang pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia. Munculnya Douwes Dekker yang kemudian mengajak Ki Hadjar Dewantara untuk mendirikan organisasi yang bernama Indische Partij yang terkenal.
Pada tahun 1919, beliau bergabung sebagai guru di sekolah yang didirikan oleh saudaranya. Pengalaman mengajar yang ia terima di sekolah tersebut kemudian digunakannya untuk membuat sebuah konsep baru mengenai metode pengajaran pada sekolah yang ia dirikan sendiri pada tanggal 3 Juli 1922, sekolah tersebut bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian kita kenal sebagai Taman Siswa. Pendidikan ini bertujuan menanamkan rasa kebangsaan mencintai tanah air untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.
Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu. 

Ia pun juga membuat semboyan yang terkenal yang sampai sekarang dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu :
Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh).
Ing madyo mangun karso, (di tengah memberi semangat).
Tut Wuri Handayani, (di belakang memberi dorongan).

Banyak hal dari Ki Hajar Dewantara yang menginspirasi saya. Kihajar dewantara adalah sosok pejuang yang pemberani, cerdas, dan bijakasana. Beliau juga aktif di organisasi untuk berjuang dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia. Beliau sangat dekat dengan pribumi dan masyarakat. Semangat beliau dalam mengabdikan dirinya untuk memajukan pendidikan di tanah air juga patut diacungi jempol . Beliau ingin membebaskan rakyat Indonesia terbebas dari belenggu kebodohan untuk mewujudkan Indonesia merdeka

Berkat beliau, saya jadi terinspirasi untuk menuntut ilmu di kampus pergerakan intelektual – UNJ, Agar dapat menjadi pendidik yang baik di masa depan, Saya ingin turut serta dalam mencerdaskan para generasi muda di Indonesia. Karena pada saat ini di negara Indonesia, khususnya di pelosok masih memerlukan banyak tenaga pendidik.

Nah, sekian inspriring story kali ini. Jika ada kesempatan di lain waktu, saya akan men-share tentang pengalaman saya berkuliah di UNJ.


Sampai jumpa JJJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar